TEMPO.CO, Jakarta -Dilansir dari laman fractionalciso.com, Signal menggunakan Open Whisper System untuk end-to-end mengenkripsi semua percakapan secara default.
Tidak hanya itu algoritma enkripsi open-source (karenanya, terbuka untuk dicermati), tapi juga direkomendasikan oleh ahli crypto dan penulis referensi standar "Kriptografi Terapan", Bruce Schneier.
Dengan Signal, kunci enkripsi disimpan di ponsel dan komputer pengguna, bukan di server. Untuk menghindari potensi risiko (meskipun sangat kecil) spoofing, Anda akan diperingatkan jika kunci keamanan orang yang Anda ajak bicara berubah.
Metode verifikasi Signal mengalahkan setiap aplikasi pesan lainnya. Pengguna dapat memverifikasi profil satu sama lain dengan memverifikasi Nomor Keamanan atau memindai kode QR yang berisi rangkaian nomor unik ini dan menandai profil sebagai terverifikasi.
Layanan ini dirancang untuk meminimalkan data yang disimpan tentang pengguna Signal.
Aplikasi mengumpulkan sesedikit mungkin metadata dan tidak menyimpan metadata, log, atau informasi tentang penggunanya, serta tidak menyimpan catatan kontak pengguna Anda, grafik sosial, daftar percakapan, lokasi, avatar pengguna, nama profil, keanggotaan grup, judul grup.
Pengguna juga dapat memilih untuk menemukan kontak di buku alamat mereka. Dalam hal ini, kontak di-hash dan dikirim ke server. Pendekatan pencadangan mereka tidak hanya lebih aman, tapi disederhanakan karena obrolan tidak dicadangkan ke cloud secara default. Namun, Anda dapat mengaktifkan cadangan ke penyimpanan eksternal melalui Pengaturan yang tersedia.
Anda bahkan dapat membuat pesan yang bisa terhapus otomatis, yang tidak akan bisa diakses oleh siapapun setelah jangka waktu yang ditentukan oleh pengirim.
Selanjutnya: Signal juga menawarkan keamanan layar...